TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MUHAMMAD RIDWAN NAWAWI
1TB05
NPM : 24315747
DAFTAR :
1.
Manusia dan Cinta Kasih
2.
Manusia dan Penderitaan
3.
Manusia dan Keindahan
1.
MANUSIA DAN CINTA KASIH
·
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying
(kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih
memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan
suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta
memiliki 3 unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan
adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia.
Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan
bahwa seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi.
Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan
seseorang yang dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan
perilaku saling bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih
mendalam.
Dan bedasarkan tingkatannya, cinta dibagi menjadi 3
tingkatan yaitu tinggi, menengah, dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah cinta
kepada Allah SWT, Rasulullah, dan berjihad di jalan Allah. Sedangkan cinta
tingkat menegah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan
kerabat harta dan tempat tinggal.
·
Cinta Menurut Ajaran Islam
Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan
dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.
Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela
berkorban dan siap melindungi.
Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta
yang membara.
Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara,
sehingga seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak orang hinggal
hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika
kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua (lama) tidak
diperhatikan lagi).
Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku
menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang
telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan cinta buta.
Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran
mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani
Pada hakekatnya Cinta itu adalah sebuah amalan hati
yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. pabila cinta tersebut sesuai dengan
apa yang diridhai Allah SWT, maka ia akan menjadi ibadah. Dan apabila
sebaliknya, jika cinta itu tidak sesuai dengan ridha Allah SWT maka akan
menjadi perbuatan maksiat (seperti yang terjadi pada zaman sekarang ini).
Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada
Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada Agama, cinta kepada aqidah, juga
cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara
suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)”.
·
Kasih Sayang
Menurut kamus umum bahasa indonesia W.J.S
Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang atau cinta kepada
seseorang. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Kasih sayang ada
dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang, Kasih
sayang juga dasar komunikasi dari keluarga.
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang
sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa
makna kasih sayang yang sebenarnya. Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di
sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan
saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap
sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah,
bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih
banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor
duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
·
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat
atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat
erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan
realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban
yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
·
Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap
Tuhan. Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan
manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta
alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia
yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6
rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha
pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu
diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada
Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan
sungguh maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanivestasikan
dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia terdapat
berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan situasi.
Sembahyang dirumah, dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang
dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena
itu, pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan
Tuhannya. Hal itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon
perlindungan,mohon dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas
pecintanya dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan
dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian pahat.
·
Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul
akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang
merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa
membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau
musibah.
·
Cinta Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih
antar orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta
kasih terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar
antara keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih
tidak terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas
adalah cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang lain
·
STUDI KASUS
Contoh manusia dan cinta kasih
yaitu seperti umat muslim Yang beriman yaitu dia yg mencintai rabb dan rasulnya
( Allah & Nabi Muhammad SAW. ) melebihi cintanya terhadap apapun di dunia
ini.
2. MANUSIA
DAN PENDERITAAN
·
PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita
berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan
termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan
kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku
liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi
dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan
psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikis yang dihadapinya.
·
SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau
jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang
dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa
berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang
tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang
merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang,
ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa
phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang
harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang.
Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah
problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan
disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus
menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
·
KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah
gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang
harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
·
PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN
o
Penderitaan yang muncul karena perbuatan
buruk manusia
Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul
disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan
antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena
ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada
hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat
perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu dengan
yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah,
bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari sinilah penderitaan muncul
karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut. dalam hal ini, penderitaan
yang dialami adalah penderitaan secara batin karena terdapat rasa sakit hati
apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin
sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang membuat hubungan didalam
masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman. Selain karena ketidak
harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan dengan alam juga dapat membawa
penderitaan. contohnya apa yang sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam
terjadi dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat
alam menjadi tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul lah penderitaan
pada setiap orang yang terkena bencana alam. penderitaan yang dialami adalah
penderitaan secara fisik dan batin, karena mereka yang terkena bencana alam
harus rela kehilangan harta benda bahkan keluarga mereka.
o
Penderitaan yang muncul karena suatu
penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism
dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh
kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat
diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh
dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa.
Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena
kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya
memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.
Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
·
HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di
alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya
ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap
kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala
hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan
pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan
hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa
ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan
bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila
hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang
berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir,
tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak
hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia
namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga
dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang
kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya
akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar
dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan
mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena
bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita
didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu
kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan
membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang
muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali
pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari
malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.
·
Studi Kasus
Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan di mana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif,
sementara yang lainnya melihatnya
dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut
ilmiah yang telah mapan, dll.
3. Manusia
dan Keindahan
·
Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling
sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan
pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan
perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang
baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat
diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan
makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu
bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi
sekaligus makhluk sosial.
·
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi
tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung
kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal
itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang
tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu,
bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain
segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan
lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum”
Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris
diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan
Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam,
moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman
estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang
diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan
keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu
persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari
ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian
menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi
keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat
pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan
perlawanan (contrast).
·
Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan
sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan
dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan)
yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan
dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia
sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan,
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai
yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu
yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan
lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu
kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam
seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai
obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia
mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman
keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory)
walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam
itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang.
Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran.
Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada
keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya
tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang
yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu
dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan
suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah
diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang
menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang
saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang
sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia
dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari
oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat
berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai
kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai
keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari
segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara
kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan
keindahan, yaitu sebagai berikut:
1) Tata
nilai yang telah usang
2)
Kemerosotan Zaman
3) Penderitaan
Manusia
4)
Keagungan Tuhan
·
Studi Kasus
Jaipongan adalah sebuah jenis tari
pergaulan tradisional masyarakat Sunda, Karawang,Jawa Barat, yang sangat
populer di Indonesia.
Jaipongan terlahir melalui proses
kreatif dari tangan dingin H Suanda sekitar tahun 1976 di Karawang, jaipongan
merupakan garapan yang menggabungkan beberapa elemen seni tradisi karawang
seperti pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu dan lain-lain.
Jaipongan di karawang pesat pertumbuhannya di mulai tahun 1976, di tandai
dengan munculnya rekaman jaipongan SUANDA GROUP dengan instrument sederhana
yang terdiri dari gendang, ketuk, kecrek, goong, rebab dan sinden atau juru
kawih. Dengan media kaset rekaman tanpa label tersebut (indie label) jaipongan mulai
didistribusikan secara swadaya oleh H Suanda di wilayah karawang dan
sekitarnya. Tak disangka Jaipongan mendapat sambutan hangat, selanjutnya
jaipongan menjadi sarana hiburan masyarakat karawang dan mendapatkan apresiasi
yang cukup besar dari segenap masyarakat karawang dan menjadi fenomena baru
dalam ruang seni budaya karawang, khususnya seni pertunjukan hiburan rakyat.
Posisi Jaipongan pada saat itu menjadi seni pertunjukan hiburan alternative
dari seni tradisi yang sudah tumbuh dan berkembang lebih dulu di karawang
seperti penca silat, topeng banjet, ketuk tilu, tarling dan wayang golek.
Keberadaan jaipong memberikan warna dan corak yang baru dan berbeda dalam
bentuk pengkemasannya, mulai dari penataan pada komposisi musikalnya hingga
dalam bentuk komposisi tariannya.
Mungkin diantara kita hanya tahu
asal tari jaipong dari Bandung ataupun malah belum mengetahui dari mana
asalnya. Dikutip dari ucapan kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ( Disbudpar
) Karawang, Acep Jamhuri “Jaipong itu asli Karawang. Lahir sejak tahun 1979
yang berasal dari tepak Topeng. Kemudian dibawa ke Bandung oleh seniman di
sana, Gugum Gumilar. Akhirnya dikemas dengan membuat rekaman. Seniman-seniman
Karawang dibawa bersama Suwanda. Ketika sukses, yang bagus malah Bandung. Karawang
hanya dikenal gendangnya atau nayaga (pemain musik). Makanya sekarang kami di
Disbudpar akan mencoba menggali kembali seni tari Jaipong bahwa ini seni yang
sesungguhnya berasal dari Karawang”. Tari ini dibawa ke kota Bandung oleh Gugum
Gumbira, sekitar tahun 1960-an, dengan tujuan untuk mengembangkan tarian asal
karawang dikota bandung yang menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan
yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat.
Meskipun termasuk seni tari kreasi yang relatif baru, jaipongan dikembangkan
berdasarkan kesenian rakyat yang sudah berkembang sebelumnya, seperti Ketuk
Tilu, Kliningan, serta Ronggeng. Perhatian Gumbira pada kesenian rakyat yang
salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul
perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran
atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam
gerak mincid dari beberapa kesenian menjadi inspirasi untuk mengembangkan
kesenian jaipongan.